(Disdikpora DIY - 1 Maret 2025) Setiap tanggal 1 Maret, Indonesia memperingati ...

Yogyakarta (01/06/2023) – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan Upacara dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2023. Bertempat di Halaman Depan Dinas Dikpora DIY dan diikuti oleh pegawai serta perwakilan dari UPT di Lingkungan Dinas Dikpora DIY upacara berjalan secara lancar dan hikmat.
Dalam Upacara Peringatan kali ini Kepala Dinas Dikpora DIY Didik Wardaya, S.Pd., M.Pd selaku Inspektur Upacara menyampaikan amanat dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Untuk menjadikan Pancasila sebagai living ideology bagi generasi milenial, maka perlu adanya pendekatan baru dengan logika yang mudah dicerna. Menerapkan Pancasila secara praktik pada keseharian akan lebih mudah diterima oleh generasi milenial.
“bangsa ini memang harus mengkreasi pendekatan baru, agar Pancasila secara nalar bisa diterima, dan secara sadar menjadi living ideology. Tak hanya menjadi retorika semata, tetapi benar-benar dapat diterapkan walau sesederhana apapun” Kata Didik. “Menjadi tugas bangsa ini, untuk bisa merumuskan dialektika, apa nilai guna Pancasila dan untuk tujuan apa, dengan tool apa dan bagaimana pencapaiannya. Jika jawaban tidak menunjukkan konektifitas antara makna Pancasila dengan nilai gunanya, maka para milenial akan pesimis terhadap eksistensi Pancasila,” tambahnya.
Aktualisasi Pancasila menurutnya tidak akan bisa membumi, jika hanya dijadikan mitos, tanpa memiliki model praktis dalam memecahkan masalah hidup masyarakat. Pancasila harus dijadikan ideologi praktis, agar setiap perbedaan dapat diselesaikan secara damai dan bermartabat, karena memiliki landasan nilai-nilai, atas dasar prinsip musyawarah dan mufakat. Tidak hanya untuk bangsa Indonesia, tetapi juga untuk perdamaian dunia, selaras dengan tema Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global. Pancasila wajib diwujudkan dalam praktik-praktik nyata, sesuai dengan tekad mulia yaitu Pancasila dalam Perbuatan.
“Dengan didukung penyelenggara negara yang bekerja cerdas dan berkeadilan; pendidik dan pelajar yang ihlas dan cerdas berlandaskan keilmuan; rohaniawan yang mengamalkan kesalehan ritual dan kesalehan publik; wirausahawan yang inovatif dan didukung warga yang kreatif, maka keberadaan Pancasila akan tertanam dalam seluruh sendi kehidupan. Bukan hanya semata retorika, tetapi menjadi dialektika dalam praktik-praktik nyata, melanjutkan tekad mulia: Pancasila dalam Perbuatan,” tutup Didik.
0 Komentar