(Disdikpora DIY - 1 Maret 2025) Setiap tanggal 1 Maret, Indonesia memperingati ...

Yogyakarta (22/11/2023) – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan kegiatan Workshop Penyelarasaan Buku Panduan Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) dengan tujuan yaitu
- Koordinasi Penyelarasan Buku Panduan PKJ dengan Hasil Penelitian Pendidikan Keyogyakartaan.
- Sinkronisasi buku Induk dan Panduan PKJ dengan Hasil Penelitian tentang Pendidikan Keyogyakartaan setiap jenjang meliputi jenjang Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi (PT).
- Menyiapkan cetak buku PKJ hasil kombinasi tim PKJ dengan hasil Penelitian UNY.
Kegiatan Workshop Penyelarasaan Buku Panduan Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) dilaksanakan pada tanggal 25 s.d. 27 September 2023 bertempat di UNY Hotel, Kampus UNY Karangmalang, Jl. Colombo, Karangmalang, Yogyakarta. Dengan Peserta meliputi Tim Penulis Buku Pendidikan Khas Kejogjaan dari Dewan Pendidikan DIY, Tim Peneliti Pendidikan Keyogyakartaan dari UNY. Buku Panduan PKJ ini meliputi buku Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi sehingga mencakup untuk seluruh jenjang yang ada di DIY ini.
Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) bertujuan membentuk Jalma kang Utama, yakni manusia yang berperilaku utama (sangat baik, berbudi pekerti luhur). Jalma kang Utama memiliki jiwa trilogi yakni hamemayu hayuning bawana, memahami sangkan paraning dumadi, dan berperilaku manunggaling kawula gusti. Trilogi tersebut merupakan core beliefs PKJ, sedangkan core values meliputi (1) hamangku, hamengku, hamengkoni, (2) mangasah mingising budi, mamasuh malaning bumi, (3) pamenthanging gendhewa, pamanthenging cipta, (4) sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh, dan (5) golong-gilig.
Pendidikan Khas Kejogjaan merupakan pelengkap pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek pendidikan di DIY, untuk pendidikan formal mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Sedangkan untuk pendidikan non formal mulai dari PAUD non formal, kejar paket A, B, C, serta pendidikan orang dewasa yang diselenggarakan Pusat Kegaiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Subjek didik tersebut mendapatkan substansi.
Siapapun yang pernah mengenyam Pendidikan di Yogyakarta diharapkan memahami dan menginternalisasi PKJ. Dengan demikian tujuan PKJ menjadikan subjek didik terbentuk sebagai Jalma kang Utama dapat tercapai. Ini tentu cita-cita ideal. Secara kontekstual tidak mungkin pendidikan di Yogyakarta menjadi eksklusif karena berbagai tantangan perkembangan zaman, gaya hidup, sirkulasi budaya nasional dan global tidak lepas pada kehidupan masyarakat dan subjek didik Yogyakarta. Itulah sebabnya PKJ menjadi salah satu variabel penting dalam mengantipasi dan mereduksi pengaruh perilaku negatif.
0 Komentar